Contoh teks anekdot tentang politik.
Di suatu siang, ada dua bocah yang tengah bercanda di bawah pohon rindang.
Bagus: Anton, kita main tebak-tebakan, yuk! Kursi apa yang membuat orang lupa ingatan?
Anton: Kursi goyang! Orang yang duduk di atas kursi goyang akan mengantuk dan tertidur. Saat tidur, orang kan lupa.
Bagus: (Tertawa) Meski lucu, tapi jawabanmu salah.
Anton: Hmm kursi apa, ya?
Bagus: Jawabannya adalah kursi DPR!
Anton: Lho, kok begitu?
Bagus: Jelas, lah! Coba kamu ingat, sebelum duduk di kursi DPR, banyak caleg yang berjanji macam-macam agar masyarakat memilih mereka. Tapi setelah merasakan kursi DPR, sekejap saja mereka hilang ingatan akan janji-janjinya.
Anton: Oh, iya, betul juga.
1. Undang-Undang Dasar
Suatu hari, seorang guru PKN sedang menerangkan perubahan Undang-Undang Dasar (UUD) dari periode ke periode.
Dari kejauhan, ia melihat Ilham tertidur. Kemudian, guru tersebut menegurnya.
Guru: "Ilham, kamu pikir ini rumah nenek kamu? Coba sekarang jelaskan perubahan UUD dan peraturan yang diatur di dalamnya!"
Ilham: "UUD itu singkatan dari ujung-ujungnya duit, kan, Pak?"
Mendengar jawaban tersebut, seisi kelas pun tertawa, termasuk Pak Guru.
Guru: "Hendi, coba sebutkan contoh reaksi kimia yang kamu ketahui!"
Hendi: "Pembuatan etanol, Pak. Glukosa diubah menjadi alkohol lewat proses fermentasi. Rumusnya adalah C6h12O6 > 2C2H5OH + 2CO2 + 1NADH2 + energi."
Guru: "Benar, Hendi. Nanti, saya kasih nilai tambahan untukmu."
Hendi: "Coba Alya, sebutkan contoh lainnya."
Alya yang saat itu sedang melamun, sontak kaget. Hal tersebut karena ia belum sarapan akibat bangun kesiangan. Padahal, ibunya sudah menyiapkan ayam goreng dan sayur sop, tetapi tidak disentuh.
Daripada tidak menjawab, Alya akhirnya menjawab sekenanya saja.
Alya: "Beras dimasak jadi nasi, Pak. Tahu mentah dipotong terus dikasih garam, kemudian digoreng. Jadi, tahu goreng. Perpaduan nasi dan lauk ini enak untuk menu sarapan, Pak."
Seisi kelas tertawa terbahak-bahak, termasuk Pak Guru.
Guru: "Tenang dulu. Kita tanya Alya terlebih dahulu, mengapa jawabannya seperti itu."
Alya: "Itu reaksi kimiawi, Pak."
Hendi: "Tadi Bapak kan bertanya. Saya kasih proses sederhananya saja, Pak. Tidak pakai rumus-rumusan."
Komik Anekdot Perilaku Anggota Dewan
Sebagai wakil rakyat, seharunya para anggota dewan berjuang untuk menyampaikan inspirasi masyarakat. Tapi kenyataannya sangat berbeda dengan harapan. Komik anekdot tentang anggota dewan menjadi cara untuk menyindir yang halus tanpa menghina.
Contoh teks anekdot tentang sedekah.
Si anak muda lantas mengambil uang sepuluh ribuan di sakunya. Diberikannya uang tersebut kepada sang pengemis tua. Anak muda:"Kembali lima ribu ya, Pak!" pinta pemuda tersebut. Bapak pengemis tua tersebut kemudian menyodorkan mangkuk yang berisi uang kembalian. Pengemis: "Ini, Nak, kembaliannya silakan diambil." Anak muda: "Tunggu Pak, kembaliannya kok tujuh ribu, ini kelebihan Pak," ucap pemuda tersebut keheranan. Pengemis: "Oh, tidak apa-apa, Nak. Ambil uang itu, anggap saja saya bersedekah." 2. Contoh teks anekdot tentang peristiwa di rumah sakit. Pasien: "Begini, Dok, ceritanya, waktu itu saya sedang menyetrika pakaian tiba-tiba telepon mendadak berbunyi dan berdering. Kemudian, dikarenakan refleks, akhirnya saya melekatkan setrika pada telinga kiri saya, Dok." Dokter: "Oh begitu toh ceritanya, saya tentu tahu apa yang Bapak rasakan. Lalu, untuk telinga yang sebelah kanan itu kenapa, pak?" Pasien: "Nah, inilah masalahnya, Dok, si bego itu kembali menelepon saya..." 3. Contoh teks anekdot tentang kehidupan sehari-hari. Penjual roti: "Banyak, dek, ada macam-macam, ya tentunya rasanya enak dong, dek." Dani: "Wah mantap deh kalau enak, bang, yang ini rotinya rasa apa ya, bang?" Penjual roti: "Iya, dek, yang roti yang ini rasanya cokelat, dek." Dani: "Oh cokelat ya, kalo roti yang ini dalamnya rasa apa ya, bang?" Penjual roti: "Kalau yang ini rotinya di dalamnya ada selai stroberi, dek, jadi rasanya ya stroberi." Dani: "Kalau yang roti ini rasanya apa ya, bang?" Penjual roti: "Kalau yang roti ini rasanya nanas, dek." Dani: "Lah terus roti yang beneran mana ya, bang? Dari tadi abang kok ngomong buah-buahan terus, sama sekali rotinya gak diomongin? Sebenarnya, abang ini jualan buah apa jualan roti bang? Kok saya jadi bingung ya, bang, kalau gini caranya aku nggak jadi beli deh, bang, habisnya abang ngebingungin sih." Penjual roti: (Hening seketika) Tidak lama kemudian, si penjual roti langsung pingsan. 4. Contoh teks anekdot tentang hukuman. Ibu Guru: "Ya silakan, apa yang ingin kamu tanyakan, Pul?" Murid: "Bu guru, sebenarnya boleh tidak seseorang dihukum karena perbuatan yang belum dilakukannya?" Ibu Guru: "Ya jelas tidak boleh dong. Seseorang itu baru boleh dihukum apabila dia terbukti bersalah, Pul." Murid: "Alhamdulillah bu, jadi saya bebas hukuman ya, bu? Soalnya saya belum mengerjakan PR." Ibu Guru: "Ooohhh. dasar bocah gendheng!" 5. Contoh teks anekdot tentang peduli lingkungan. 6. Contoh teks anekdot tentang horror. Mungkin karena Layla capek karena bekerja sampai tengah malam. Setengah jam lamanya keheningan di dalam mobil. Di saat Layla teringat uang yang ada di dalam dompetnya kurang untuk membayar taksi online. Layla pun langsung menepuk pundak sang sopir online dengan maksud untuk mengambil uang di ATM. Tapi entah mengapa sang sopir langsung membanting setirnya ke kiri dan ke kanan dan sambil terus berteriak histeris sampai Layla Pun ikut panik. Hingga akhirnya mobilnya menabrak sebuah pohon besar di pinggir jalan. Untung saja Layla dan si supirtaksi online tidak mengalami luka yang serius. Sang sopir langsung meminta maaf kepada Layla. Maaf mbak, mbak gimana keadaanya? Mbak sih pake nepuk pundak saya tadi saya jadi panik dan kaget setengah mati Mbak!! "Lah masa ditepuk pundaknya saja sudah kaget seperti itu?" "Soalnya ini pertama kalinya saya menjadi sopir online mbak." "Memangnya pekerjaan bapak sebelumnya?" "Selama 30 tahun saya jadi sopir mobil jenazah." 7. Contoh teks anekdot tentang kesehatan. Sedang asyik-asiknya menonton televisi, tiba-tiba kepala kakek itu merasa sakit. Sang kakek langsung memanggil cucunya yang sedang bermain di dalam kamar untuk membeli obat sakit kepala. Setelah cucunya sampai di rumah, dengan segera kakek meminum obat tersebut. Sang cucu yang melihat kejadian itu langsung bertanya, "Kakek kan lagi puasa, kenapa minum obat?" Tanpa ragu-ragu dan dengan tampak tidak berdosa, si kakek pun menjawab, "Itulah okenya obat bonex cu, bisa diminum kapan saja!!!" 8. Contoh teks anekdot tentang pendidikan. Susi: "Dalam proses pembuatan bioetanol, glukosa diubah menjadi alkohol melalui proses fermentasi dengan salah satu rumusan C6H12O6 > 2C2H5OH+2CO2+2NADH2+Energi." Guru: "Bagus sekali susi, sekarang Juki, sebutkan contoh yang lain!" Juki waktu itu sedang melamun. Maklum ia belum sarapan gara-gara bangun kesiangan, padahal ibunya membuatkan nasi pecel yang sangat enak untuk sarapan keluarga. Maka, Juki tidak berkonsentrasi dengan pertanyaan gurunya dan ia pun menjawab sekenanya. Juki: "Beras dimasak menjadi nasi pak, lalu tempe mentah dicampur garam, bawang, dan ketumbar kemudian digoreng rasanya sangat gurih.Bila nasi dan tempe ini dipadukan dan ditambah dengan sambal pecel serta rebusan sayur dan kecambah, perbaduan beberapa unsur tersebut menjadi sarapan yang istimewa Pak!" Kontan seluruh kelas riuh karena tertawa. Guru: "Tenangtenangjangan ramai. Juki, kenapa jawabanmu demikian?" Juki: "Itu reaksi kimiawi pak." Guru: "Maksudmu?" Juki: "Bukankah bapak bilang bahwa semua proses pembuatan makanan merupakan proses kimiawi? Saya kira jawaban saya tadi merupakan jawaban yang paling mudah dimengerti tanpa harus menggunakan lambang rumus kimia yang bikin lapar pak." Sekali lagi semua murid tertawa melihat kelakuan Juki yang spektakuler. 9. Contoh teks anekdot tentang sosial. "Apa itu suatu masalah kak? Itu kan hak mereka menggunakan barang dan pakaian merek apa pun bukan urusan kita." "Mungkin semua itu tampak terlihat begitu elit tapi coba kamu perhatikan pada penampilan rambut mereka yang berwarna cokelat muda disemir layaknya orang bule, selain itu beju yang mereka gunakan semuanya berwarna baby pink serta sepatu yang mereka gunakan sudah terlalu tinggi. Apakah pantas jika seorang pejabat berpenampilan seperti layaknya seorang turis?" "Apa kakak tidak tahu bahwa mereka hendak pergi ke luar negeri untuk menyelenggarakan sebuah konser," ucap sang adik sambil tersenyum. 10. Contoh teks anekdot tentang kebersihan. "Sebelumnya maaf pak, saya tadi tidak bermaksud gitu," jawab pria itu. "Masih aja ngeles alesan padahal udah ketahuan," sahut petugas kebersihan. "Jadi gini pak, saya ini hobi main basket, dan saya tadi sedang mencoba latihan dengan melempar sampai ke tong sampah di sana." Pria berdasi menjawab sambil menunjuk tong sampah di dekatnya. Akhirnya petugas kebersihan meninggalkan pembicaraan sambil bergumam berbicara dalam hati, "Ada-ada saja, dasar orang-orang zaman sekarang tambah aneh aja". 11. Contoh teks anekdot tentang politik. foto: freepik.com Di suatu siang, ada dua bocah yang tengah bercanda di bawah pohon rindang. Bagus: Anton, kita main tebak-tebakan, yuk! Kursi apa yang membuat orang lupa ingatan? Anton: Kursi goyang! Orang yang duduk di atas kursi goyang akan mengantuk dan tertidur. Saat tidur, orang kan lupa. Bagus: (Tertawa) Meski lucu, tapi jawabanmu salah. Anton: Hmm kursi apa, ya? Bagus: Jawabannya adalah kursi DPR! Anton: Lho, kok begitu? Bagus: Jelas, lah! Coba kamu ingat, sebelum duduk di kursi DPR, banyak caleg yang berjanji macam-macam agar masyarakat memilih mereka. Tapi setelah merasakan kursi DPR, sekejap saja mereka hilang ingatan akan janji-janjinya. Anton: Oh, iya, betul juga.
Si anak muda lantas mengambil uang sepuluh ribuan di sakunya. Diberikannya uang tersebut kepada sang pengemis tua.
Anak muda:"Kembali lima ribu ya, Pak!" pinta pemuda tersebut.
Bapak pengemis tua tersebut kemudian menyodorkan mangkuk yang berisi uang kembalian.
Pengemis: "Ini, Nak, kembaliannya silakan diambil."
Anak muda: "Tunggu Pak, kembaliannya kok tujuh ribu, ini kelebihan Pak," ucap pemuda tersebut keheranan.
Pengemis: "Oh, tidak apa-apa, Nak. Ambil uang itu, anggap saja saya bersedekah."
Komik Anekdot Tentang Sistem Pendidikan
Sistem pendidikan di Indonesia sudah mengalami kemajuan, guru yang terlatih dan memiliki kompetensi serta fasilitas pendukung yang canggih. Tapi kenapa, siswa-siswanya masih merasa letih?
Contoh teks anekdot tentang peristiwa di rumah sakit.
Pasien: "Begini, Dok, ceritanya, waktu itu saya sedang menyetrika pakaian tiba-tiba telepon mendadak berbunyi dan berdering. Kemudian, dikarenakan refleks, akhirnya saya melekatkan setrika pada telinga kiri saya, Dok." Dokter: "Oh begitu toh ceritanya, saya tentu tahu apa yang Bapak rasakan. Lalu, untuk telinga yang sebelah kanan itu kenapa, pak?" Pasien: "Nah, inilah masalahnya, Dok, si bego itu kembali menelepon saya..." 3. Contoh teks anekdot tentang kehidupan sehari-hari. Penjual roti: "Banyak, dek, ada macam-macam, ya tentunya rasanya enak dong, dek." Dani: "Wah mantap deh kalau enak, bang, yang ini rotinya rasa apa ya, bang?" Penjual roti: "Iya, dek, yang roti yang ini rasanya cokelat, dek." Dani: "Oh cokelat ya, kalo roti yang ini dalamnya rasa apa ya, bang?" Penjual roti: "Kalau yang ini rotinya di dalamnya ada selai stroberi, dek, jadi rasanya ya stroberi." Dani: "Kalau yang roti ini rasanya apa ya, bang?" Penjual roti: "Kalau yang roti ini rasanya nanas, dek." Dani: "Lah terus roti yang beneran mana ya, bang? Dari tadi abang kok ngomong buah-buahan terus, sama sekali rotinya gak diomongin? Sebenarnya, abang ini jualan buah apa jualan roti bang? Kok saya jadi bingung ya, bang, kalau gini caranya aku nggak jadi beli deh, bang, habisnya abang ngebingungin sih." Penjual roti: (Hening seketika) Tidak lama kemudian, si penjual roti langsung pingsan. 4. Contoh teks anekdot tentang hukuman. Ibu Guru: "Ya silakan, apa yang ingin kamu tanyakan, Pul?" Murid: "Bu guru, sebenarnya boleh tidak seseorang dihukum karena perbuatan yang belum dilakukannya?" Ibu Guru: "Ya jelas tidak boleh dong. Seseorang itu baru boleh dihukum apabila dia terbukti bersalah, Pul." Murid: "Alhamdulillah bu, jadi saya bebas hukuman ya, bu? Soalnya saya belum mengerjakan PR." Ibu Guru: "Ooohhh. dasar bocah gendheng!" 5. Contoh teks anekdot tentang peduli lingkungan. 6. Contoh teks anekdot tentang horror. Mungkin karena Layla capek karena bekerja sampai tengah malam. Setengah jam lamanya keheningan di dalam mobil. Di saat Layla teringat uang yang ada di dalam dompetnya kurang untuk membayar taksi online. Layla pun langsung menepuk pundak sang sopir online dengan maksud untuk mengambil uang di ATM. Tapi entah mengapa sang sopir langsung membanting setirnya ke kiri dan ke kanan dan sambil terus berteriak histeris sampai Layla Pun ikut panik. Hingga akhirnya mobilnya menabrak sebuah pohon besar di pinggir jalan. Untung saja Layla dan si supirtaksi online tidak mengalami luka yang serius. Sang sopir langsung meminta maaf kepada Layla. Maaf mbak, mbak gimana keadaanya? Mbak sih pake nepuk pundak saya tadi saya jadi panik dan kaget setengah mati Mbak!! "Lah masa ditepuk pundaknya saja sudah kaget seperti itu?" "Soalnya ini pertama kalinya saya menjadi sopir online mbak." "Memangnya pekerjaan bapak sebelumnya?" "Selama 30 tahun saya jadi sopir mobil jenazah." 7. Contoh teks anekdot tentang kesehatan. Sedang asyik-asiknya menonton televisi, tiba-tiba kepala kakek itu merasa sakit. Sang kakek langsung memanggil cucunya yang sedang bermain di dalam kamar untuk membeli obat sakit kepala. Setelah cucunya sampai di rumah, dengan segera kakek meminum obat tersebut. Sang cucu yang melihat kejadian itu langsung bertanya, "Kakek kan lagi puasa, kenapa minum obat?" Tanpa ragu-ragu dan dengan tampak tidak berdosa, si kakek pun menjawab, "Itulah okenya obat bonex cu, bisa diminum kapan saja!!!" 8. Contoh teks anekdot tentang pendidikan. Susi: "Dalam proses pembuatan bioetanol, glukosa diubah menjadi alkohol melalui proses fermentasi dengan salah satu rumusan C6H12O6 > 2C2H5OH+2CO2+2NADH2+Energi." Guru: "Bagus sekali susi, sekarang Juki, sebutkan contoh yang lain!" Juki waktu itu sedang melamun. Maklum ia belum sarapan gara-gara bangun kesiangan, padahal ibunya membuatkan nasi pecel yang sangat enak untuk sarapan keluarga. Maka, Juki tidak berkonsentrasi dengan pertanyaan gurunya dan ia pun menjawab sekenanya. Juki: "Beras dimasak menjadi nasi pak, lalu tempe mentah dicampur garam, bawang, dan ketumbar kemudian digoreng rasanya sangat gurih.Bila nasi dan tempe ini dipadukan dan ditambah dengan sambal pecel serta rebusan sayur dan kecambah, perbaduan beberapa unsur tersebut menjadi sarapan yang istimewa Pak!" Kontan seluruh kelas riuh karena tertawa. Guru: "Tenangtenangjangan ramai. Juki, kenapa jawabanmu demikian?" Juki: "Itu reaksi kimiawi pak." Guru: "Maksudmu?" Juki: "Bukankah bapak bilang bahwa semua proses pembuatan makanan merupakan proses kimiawi? Saya kira jawaban saya tadi merupakan jawaban yang paling mudah dimengerti tanpa harus menggunakan lambang rumus kimia yang bikin lapar pak." Sekali lagi semua murid tertawa melihat kelakuan Juki yang spektakuler. 9. Contoh teks anekdot tentang sosial. "Apa itu suatu masalah kak? Itu kan hak mereka menggunakan barang dan pakaian merek apa pun bukan urusan kita." "Mungkin semua itu tampak terlihat begitu elit tapi coba kamu perhatikan pada penampilan rambut mereka yang berwarna cokelat muda disemir layaknya orang bule, selain itu beju yang mereka gunakan semuanya berwarna baby pink serta sepatu yang mereka gunakan sudah terlalu tinggi. Apakah pantas jika seorang pejabat berpenampilan seperti layaknya seorang turis?" "Apa kakak tidak tahu bahwa mereka hendak pergi ke luar negeri untuk menyelenggarakan sebuah konser," ucap sang adik sambil tersenyum. 10. Contoh teks anekdot tentang kebersihan. "Sebelumnya maaf pak, saya tadi tidak bermaksud gitu," jawab pria itu. "Masih aja ngeles alesan padahal udah ketahuan," sahut petugas kebersihan. "Jadi gini pak, saya ini hobi main basket, dan saya tadi sedang mencoba latihan dengan melempar sampai ke tong sampah di sana." Pria berdasi menjawab sambil menunjuk tong sampah di dekatnya. Akhirnya petugas kebersihan meninggalkan pembicaraan sambil bergumam berbicara dalam hati, "Ada-ada saja, dasar orang-orang zaman sekarang tambah aneh aja". 11. Contoh teks anekdot tentang politik. foto: freepik.com Di suatu siang, ada dua bocah yang tengah bercanda di bawah pohon rindang. Bagus: Anton, kita main tebak-tebakan, yuk! Kursi apa yang membuat orang lupa ingatan? Anton: Kursi goyang! Orang yang duduk di atas kursi goyang akan mengantuk dan tertidur. Saat tidur, orang kan lupa. Bagus: (Tertawa) Meski lucu, tapi jawabanmu salah. Anton: Hmm kursi apa, ya? Bagus: Jawabannya adalah kursi DPR! Anton: Lho, kok begitu? Bagus: Jelas, lah! Coba kamu ingat, sebelum duduk di kursi DPR, banyak caleg yang berjanji macam-macam agar masyarakat memilih mereka. Tapi setelah merasakan kursi DPR, sekejap saja mereka hilang ingatan akan janji-janjinya. Anton: Oh, iya, betul juga.
Pasien: "Begini, Dok, ceritanya, waktu itu saya sedang menyetrika pakaian tiba-tiba telepon mendadak berbunyi dan berdering. Kemudian, dikarenakan refleks, akhirnya saya melekatkan setrika pada telinga kiri saya, Dok."
Dokter: "Oh begitu toh ceritanya, saya tentu tahu apa yang Bapak rasakan. Lalu, untuk telinga yang sebelah kanan itu kenapa, pak?"
Pasien: "Nah, inilah masalahnya, Dok, si bego itu kembali menelepon saya..."
Teks Anekdot Sindiran
Anekdot sindiran tidak hanya disampaikan dalam bentuk komik saja, tetapi sering juga melalui teks atau tulisan. Tidak kalah menarik dari komik, teks anekdot sindiran juga bisa mengusung berbagai isu yang menarik, dari masalah sepele hingga yang serius.
Apa yang dimaksud teks anekdot itu? Teks anekdot merupakan sebuah karangan singkat yang isinya cerita lucu dengan sindiran ataupun kritikan didalamnya. Kritikan bisa ditujukan pada layanan publik, sosial, budaya, kebijakan pemerintah dan sebagainya.
Meskipun begitu, isi teks anekdot tidak hanya semata-mata hal yang lucu saja, tetapi juga bisa juga mengandung pesan moral tertentu ataupun sebuah kebenaran dari suatu peristiwa. Biasanya, masalah yang diangkat dalam teks anekdot adalah isu-isu terkait realita kehidupan masyarakat.
Karena disampaikan dengan cara yang lucu, maka kritikan yang ditujukan tidak akan menyinggung atau menghakimi seseorang. Itulah juga yang menjadi alasan kenapa banyak orang lebih suka menggunakan teks anekdot untuk menyampaikan kritikan ataupun sindiran.
Komik Anekdot Sistem Pendidikan SBI dan RSBI
Dunia pendidikan kita pernah mengenal sistem SBI dan RSBI yang cukup meresahkan orang tua. Sekolah SBI dan RSBI membebankan biaya sekolah yang lebih mahal daripada sekolah negeri biasa, dengan sistem penerimaan siswa yang cukup ketat.
Contoh teks anekdot tentang kehidupan sehari-hari.
Penjual roti: "Banyak, dek, ada macam-macam, ya tentunya rasanya enak dong, dek." Dani: "Wah mantap deh kalau enak, bang, yang ini rotinya rasa apa ya, bang?" Penjual roti: "Iya, dek, yang roti yang ini rasanya cokelat, dek." Dani: "Oh cokelat ya, kalo roti yang ini dalamnya rasa apa ya, bang?" Penjual roti: "Kalau yang ini rotinya di dalamnya ada selai stroberi, dek, jadi rasanya ya stroberi." Dani: "Kalau yang roti ini rasanya apa ya, bang?" Penjual roti: "Kalau yang roti ini rasanya nanas, dek." Dani: "Lah terus roti yang beneran mana ya, bang? Dari tadi abang kok ngomong buah-buahan terus, sama sekali rotinya gak diomongin? Sebenarnya, abang ini jualan buah apa jualan roti bang? Kok saya jadi bingung ya, bang, kalau gini caranya aku nggak jadi beli deh, bang, habisnya abang ngebingungin sih." Penjual roti: (Hening seketika) Tidak lama kemudian, si penjual roti langsung pingsan. 4. Contoh teks anekdot tentang hukuman. Ibu Guru: "Ya silakan, apa yang ingin kamu tanyakan, Pul?" Murid: "Bu guru, sebenarnya boleh tidak seseorang dihukum karena perbuatan yang belum dilakukannya?" Ibu Guru: "Ya jelas tidak boleh dong. Seseorang itu baru boleh dihukum apabila dia terbukti bersalah, Pul." Murid: "Alhamdulillah bu, jadi saya bebas hukuman ya, bu? Soalnya saya belum mengerjakan PR." Ibu Guru: "Ooohhh. dasar bocah gendheng!" 5. Contoh teks anekdot tentang peduli lingkungan. 6. Contoh teks anekdot tentang horror. Mungkin karena Layla capek karena bekerja sampai tengah malam. Setengah jam lamanya keheningan di dalam mobil. Di saat Layla teringat uang yang ada di dalam dompetnya kurang untuk membayar taksi online. Layla pun langsung menepuk pundak sang sopir online dengan maksud untuk mengambil uang di ATM. Tapi entah mengapa sang sopir langsung membanting setirnya ke kiri dan ke kanan dan sambil terus berteriak histeris sampai Layla Pun ikut panik. Hingga akhirnya mobilnya menabrak sebuah pohon besar di pinggir jalan. Untung saja Layla dan si supirtaksi online tidak mengalami luka yang serius. Sang sopir langsung meminta maaf kepada Layla. Maaf mbak, mbak gimana keadaanya? Mbak sih pake nepuk pundak saya tadi saya jadi panik dan kaget setengah mati Mbak!! "Lah masa ditepuk pundaknya saja sudah kaget seperti itu?" "Soalnya ini pertama kalinya saya menjadi sopir online mbak." "Memangnya pekerjaan bapak sebelumnya?" "Selama 30 tahun saya jadi sopir mobil jenazah." 7. Contoh teks anekdot tentang kesehatan. Sedang asyik-asiknya menonton televisi, tiba-tiba kepala kakek itu merasa sakit. Sang kakek langsung memanggil cucunya yang sedang bermain di dalam kamar untuk membeli obat sakit kepala. Setelah cucunya sampai di rumah, dengan segera kakek meminum obat tersebut. Sang cucu yang melihat kejadian itu langsung bertanya, "Kakek kan lagi puasa, kenapa minum obat?" Tanpa ragu-ragu dan dengan tampak tidak berdosa, si kakek pun menjawab, "Itulah okenya obat bonex cu, bisa diminum kapan saja!!!" 8. Contoh teks anekdot tentang pendidikan. Susi: "Dalam proses pembuatan bioetanol, glukosa diubah menjadi alkohol melalui proses fermentasi dengan salah satu rumusan C6H12O6 > 2C2H5OH+2CO2+2NADH2+Energi." Guru: "Bagus sekali susi, sekarang Juki, sebutkan contoh yang lain!" Juki waktu itu sedang melamun. Maklum ia belum sarapan gara-gara bangun kesiangan, padahal ibunya membuatkan nasi pecel yang sangat enak untuk sarapan keluarga. Maka, Juki tidak berkonsentrasi dengan pertanyaan gurunya dan ia pun menjawab sekenanya. Juki: "Beras dimasak menjadi nasi pak, lalu tempe mentah dicampur garam, bawang, dan ketumbar kemudian digoreng rasanya sangat gurih.Bila nasi dan tempe ini dipadukan dan ditambah dengan sambal pecel serta rebusan sayur dan kecambah, perbaduan beberapa unsur tersebut menjadi sarapan yang istimewa Pak!" Kontan seluruh kelas riuh karena tertawa. Guru: "Tenangtenangjangan ramai. Juki, kenapa jawabanmu demikian?" Juki: "Itu reaksi kimiawi pak." Guru: "Maksudmu?" Juki: "Bukankah bapak bilang bahwa semua proses pembuatan makanan merupakan proses kimiawi? Saya kira jawaban saya tadi merupakan jawaban yang paling mudah dimengerti tanpa harus menggunakan lambang rumus kimia yang bikin lapar pak." Sekali lagi semua murid tertawa melihat kelakuan Juki yang spektakuler. 9. Contoh teks anekdot tentang sosial. "Apa itu suatu masalah kak? Itu kan hak mereka menggunakan barang dan pakaian merek apa pun bukan urusan kita." "Mungkin semua itu tampak terlihat begitu elit tapi coba kamu perhatikan pada penampilan rambut mereka yang berwarna cokelat muda disemir layaknya orang bule, selain itu beju yang mereka gunakan semuanya berwarna baby pink serta sepatu yang mereka gunakan sudah terlalu tinggi. Apakah pantas jika seorang pejabat berpenampilan seperti layaknya seorang turis?" "Apa kakak tidak tahu bahwa mereka hendak pergi ke luar negeri untuk menyelenggarakan sebuah konser," ucap sang adik sambil tersenyum. 10. Contoh teks anekdot tentang kebersihan. "Sebelumnya maaf pak, saya tadi tidak bermaksud gitu," jawab pria itu. "Masih aja ngeles alesan padahal udah ketahuan," sahut petugas kebersihan. "Jadi gini pak, saya ini hobi main basket, dan saya tadi sedang mencoba latihan dengan melempar sampai ke tong sampah di sana." Pria berdasi menjawab sambil menunjuk tong sampah di dekatnya. Akhirnya petugas kebersihan meninggalkan pembicaraan sambil bergumam berbicara dalam hati, "Ada-ada saja, dasar orang-orang zaman sekarang tambah aneh aja". 11. Contoh teks anekdot tentang politik. foto: freepik.com Di suatu siang, ada dua bocah yang tengah bercanda di bawah pohon rindang. Bagus: Anton, kita main tebak-tebakan, yuk! Kursi apa yang membuat orang lupa ingatan? Anton: Kursi goyang! Orang yang duduk di atas kursi goyang akan mengantuk dan tertidur. Saat tidur, orang kan lupa. Bagus: (Tertawa) Meski lucu, tapi jawabanmu salah. Anton: Hmm kursi apa, ya? Bagus: Jawabannya adalah kursi DPR! Anton: Lho, kok begitu? Bagus: Jelas, lah! Coba kamu ingat, sebelum duduk di kursi DPR, banyak caleg yang berjanji macam-macam agar masyarakat memilih mereka. Tapi setelah merasakan kursi DPR, sekejap saja mereka hilang ingatan akan janji-janjinya. Anton: Oh, iya, betul juga.
Penjual roti: "Banyak, dek, ada macam-macam, ya tentunya rasanya enak dong, dek."
Dani: "Wah mantap deh kalau enak, bang, yang ini rotinya rasa apa ya, bang?"
Penjual roti: "Iya, dek, yang roti yang ini rasanya cokelat, dek."
Dani: "Oh cokelat ya, kalo roti yang ini dalamnya rasa apa ya, bang?"
Penjual roti: "Kalau yang ini rotinya di dalamnya ada selai stroberi, dek, jadi rasanya ya stroberi."
Dani: "Kalau yang roti ini rasanya apa ya, bang?"
Penjual roti: "Kalau yang roti ini rasanya nanas, dek."
Dani: "Lah terus roti yang beneran mana ya, bang? Dari tadi abang kok ngomong buah-buahan terus, sama sekali rotinya gak diomongin? Sebenarnya, abang ini jualan buah apa jualan roti bang? Kok saya jadi bingung ya, bang, kalau gini caranya aku nggak jadi beli deh, bang, habisnya abang ngebingungin sih."
Penjual roti: (Hening seketika)
Tidak lama kemudian, si penjual roti langsung pingsan.
Komik Anekdot Beban Guru
Komik anekdot pendidikan memang tidak pernah ada habisnya. Bukan hanya soal siswanya saja tetapi juga para guru pengajar. Di tengah modernisasi pendidikan saat ini, nyatanya masih banyak guru yang belum sejahtera.
Komik Anekdot Anak Sekolah Zaman Sekarang
Anak sekolah zaman dulu sangat berbeda jauh dengan anak sekarang. Anak sekolah zaman sekarang, berangkat rapi dengan tas berisi buku pelajaran dan alat tulis. Tapi saat pulang, seragam sekolah sudah tidak rapi lagi dan isi tas sudah berubah menjadi senjata tajam untuk tawuran.