Tangerang (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Tangerang Selatan (Tangsel), Banten melaporkan seorang pria berinisial S (44), ditemukan tewas dengan gantung diri di sebuah saung di Jalan Roda, Ciputat, Minggu.
Kapolsek Ciputat Kompol Kemas Muhammad Syawa di Tangerang menyebutkan bahwa insiden itu diketahui terjadi sekitar pukul 06.00 WIB.
Aksi mengakhiri diri itu, didasari karena terjerat hutang hingga puluhan juta akibat kalah main judi online (Judol).
“Betul, korban ditemukan meninggal di depan saung/kanopi di depan rumah. Informasi yang didapat karena korban terjerat hutang puluhan juta," jelasnya.
Ia mengungkapkan, berdasarkan keterangan saksi, bahwa korban ditemukan meninggal dengan keadaan tergantung di sebuah saung atau kanopi di depan rumahnya sekitar pukul 04.30 WIB.
Kemudian, setelah melihat hal tersebut dirinya langsung melaporkan ke aparat kepolisian Polsek Ciputat.
"Jadi awalnya saksi Darmanto yang pulang ke rumah dan melihat korban tengah duduk di teras rumah pada Minggu, pukul 04.30 WIB. Kemudian, saksi masuk ke dalam rumah untuk beristirahat. Namun, lanjutnya, saksi bangun dari tidurnya dan keluar rumah. Ternyata dikagetkan dengan korban sudah tergantung di depan saung," ungkapnya.
Hingga kini, dikatakan Syawal, polisi masih melakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi sebagai mengungkap penyebab kematian korban.
"Saksi-saksi sudah kita periksa. Dan untuk penyebabnya kita masih dalami, yang pasti korban itu terlilit hutang," kata dia.
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) [email protected].
Sebelumnya, Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi buka suara terkait kematian Lettu Laut (K) Eko Damara menimbulkan banyak spekulasi di tengah masyarakat.
Dilansir dari akun Instagram @marinir_tni_al, Selasa (21/5) berikut penjelasan dari Dankormar.
Dia menyampaikan bahwa dari hasil investigasi penyebab kematian bunuh diri Lettu Laut (K) Eko Damara adalah karena almarhum terlilit hutang untuk judi online sekitar Rp 819.027.038 (delapan ratus sembilan belas juta dua puluh tujuh ribu tiga puluh delapan rupiah).
Almarhum juga sempat meminjam uang dibeberapa Bank maupun perorangan baik dilingkungan Satgas maupun sebelum Satgas.
Diakhir keterangannya Komandan Korps Baret Ungu itu pun mengajak untuk mendoakan Lettu Laut (K) Eko Damara.
“Semoga Almarhum diampuni segala dosa-dosanya oleh Allah SWT, Kita yakin dan percaya Tuhan adalah Maha Pemaaf, pemaafnya Tuhan lebih besar dari dosa yang kita perbuat,” tutup Komandan Korps Marinir.
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit.
Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku. Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Dalam beberapa tahun terakhir, judi online telah mengalami pertumbuhan yang pesat, menarik jutaan pemain dari seluruh dunia. Namun, di balik kilauan dan kegembiraan permainan, terdapat sisi gelap yang mengancam kehidupan banyak orang. Lonjakan kasus bunuh diri yang terkait dengan ketergantungan pada judi online telah menjadi perhatian serius. Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana ketergantungan pada judi online dapat menyebabkan tragedi ini dan mengapa masalah ini perlu mendapatkan perhatian lebih.
Judi online menawarkan berbagai permainan yang mudah diakses kapan saja dan di mana saja. Kemajuan teknologi dan internet memungkinkan pemain untuk berjudi dengan hanya beberapa klik, tanpa harus meninggalkan rumah. Faktor kenyamanan dan kemudahan akses ini telah meningkatkan jumlah pemain secara signifikan.
Judi online dirancang untuk menciptakan ketergantungan melalui berbagai mekanisme psikologis. Penggunaan warna-warna cerah, suara yang menarik, dan hadiah instan memicu pelepasan dopamin di otak, yang menciptakan perasaan senang dan kepuasan. Seiring waktu, pemain mungkin merasa sulit untuk berhenti karena terus-menerus mencari sensasi dan hadiah tersebut.
Ketergantungan pada judi online dapat memiliki dampak psikologis yang parah. Pemain yang kalah sering kali mengalami stres, kecemasan, dan depresi. Perasaan putus asa dan ketidakmampuan untuk mengendalikan kebiasaan berjudi dapat memperburuk kondisi mental mereka. Dalam beberapa kasus, pemain yang terjebak dalam lingkaran kekalahan merasa bahwa bunuh diri adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri penderitaan mereka.
Data menunjukkan peningkatan kasus bunuh diri yang terkait dengan judi online semakin meningkat. Banyak dari kasus ini melibatkan individu yang menghadapi tekanan finansial yang luar biasa akibat kerugian besar dalam berjudi. Kehilangan tabungan, utang yang menumpuk, dan hilangnya dukungan sosial dapat mendorong individu ke ambang putus asa. Berbagai laporan mengungkapkan kisah-kisah tragis di balik statistik ini. Misalnya, seorang pria muda yang kehilangan seluruh tabungannya dalam satu malam judi online, akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Kisah-kisah seperti ini menyoroti betapa mendalamnya dampak negatif judi online terhadap kehidupan seseorang.
Meningkatnya kasus bunuh diri karena ketergantungan judi online menunjukkan perlunya intervensi dan regulasi yang lebih ketat. Pemerintah dan lembaga terkait perlu bekerja sama untuk mengembangkan kebijakan yang melindungi pemain, seperti batasan pengeluaran, program pendidikan tentang risiko judi, dan akses ke layanan kesehatan mental.
Ketergantungan pada judi online adalah masalah serius yang dapat memiliki konsekuensi tragis. Lonjakan kasus bunuh diri yang terkait dengan judi online menyoroti pentingnya perhatian dan tindakan cepat untuk mengatasi masalah ini. Dengan memahami mekanisme ketergantungan, dampak psikologis, dan peran dukungan sosial, kita dapat bekerja menuju solusi yang efektif dan mengurangi risiko bunuh diri di kalangan pemain judi online.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
SEMARANG, KOMPAS.TV - Diduga terjerat utang untuk judi online, seorang pria di Kota Semarang nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di dalam rumahnya. Dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh polisi, ditemukan secarik kertas bertuliskan rumah akan disita jika tidak ada uang sebesar Rp 15 juta.
Warga Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang digemparkan dengan ditemukannya korban Slamet Riyadin 32 tahun yang meninggal dunia dalam posisi menggantung di dalam rumahnya. Korban pertama kali ditemukan oleh istrinya usai mendapat pesan WA dari suaminya sebelum mengakhiri hidupnya.
Kapolsek Semarang Utara, Kompol Supriyanto mengatakan dari hasil pemeriksaan diduga korban nekat mengakhiri hidup lantaran terjerat utang. Namun demikian, polisi belum dapat menyimpulkan bahwa utang korban untuk judi online.
Selain itu, dari keterangan istri diketahui korban kerap begadang dan bermain telpon seluler di rumah. Bahkan, korban juga diketahui telah dua kali mencoba mengakhiri hidup namun gagal setelah kepergok istrinya.
“Infonya dari istri setelah ponsel yang ada si ponsel suaminya itu ada pesan terakhir ari suaminya bahwa suami ini menitipkan kepada istri ada hal yang harus diselesaikan, terutama pada saat utang ataupun menggadaikan rumahnya. Info dari istri, karena mungkin terlilit utang karena pinjaman online atau karena yang lain,” jelas Kompol Supriyanto.
Usai dilakukan pemeriksaan, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait kasus bunuh diri tersebut.
#bunuhdiri #judionline #utang